Minggu, 04 Mei 2008

Berita Kompas

Gus Dur: Tak Ada Kompromi
Minggu, 4 Mei 2008 | 00:48 WIB

Jakarta, Kompas - Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menegaskan tak ada kompromi dengan kubu Muhaimin Iskandar.

Menurut Gus Dur, muktamar luar biasa (MLB) kubu Ketua Umum Dewan Tanfidz PKB Muhaimin Iskandar di Ancol, Jakarta Utara, tidak memiliki legitimasi.

Dalam jumpa pers yang digelar, Sabtu (3/5) di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta, Gus Dur kembali menegaskan, jika karena urusan pribadi kemudian dirinya dilengserkan, ia tidak mempersoalkannya.

Namun, persoalan yang ada saat ini, tuturnya, adalah persoalan yang terkait dengan masa depan negara dan bangsa. Karena itulah, ia menyatakan tidak ada kompromi.

Tidak hanya itu, ia pun menolak ajakan Pengasuh Pondok Pesantren Pacul Gowang, Jombang, Jawa Timur, KH Aziz Mansyur untuk hadir ke MLB PKB versi Muhaimin Iskandar di Ancol. Gus Dur mengaku meminta KH Aziz Mansyur pulang.

”Apa lagi yang mau dibicarakan. Ia tidak punya wewenang apa pun untuk bicara di sini,” kata Gus Dur.

Tak perlu islah

Bahkan Gus Dur mengatakan, tidak perlu ada islah dengan kubu Muhaimin. Islah, tuturnya, ada dua, pertama saling memaafkan dan membangun persaudaraan. ”Itu sudah sejak lama saya lakukan, sejak PKB belum didirikan,” tuturnya.

Islah yang kedua, tuturnya, terkait dengan penempatan orang. Ia mengatakan, penempatan orang tersebut antara lain harus memerhatikan kejujuran dan kecakapan seseorang.

Bagi Gus Dur, MLB PKB versi Muhaimin melanggar anggaran dasar dan tidak mempunyai legitimasi karena tidak dibentuk oleh Dewan Syuro PKB.

MLB yang sah, menurutnya, adalah muktamar yang digelar 30 April-1 Mei di Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, Parung, Bogor.

Hasil MLB itu, kata Gus Dur, pada Jumat lalu telah dilaporkan kepada Departemen Hukum dan HAM. Laporan itu telah diterima oleh Direktur Tata Negara Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Aidir Amin Daud (Kompas, 3/5).

Terkait dengan tetap diusulkannya Muhaimin Iskandar untuk menjadi anggota DPR melalui pemilu yang akan datang, Gus Dur mengatakan bahwa dirinya sebagai Ketua Umum Dewan Syuro Pimpinan Pusat PKB tunduk pada putusan DPP.

Namun, pencalonan itu mensyaratkan Muhaimin Iskandar sudah tidak menjadi pengurus PKB. Hal itu didasarkan fakta bahwa Muhaimin telah mengajukan permintaan pengunduran diri dari jabatannya di DPP PKB.

Diragukan

Ketua DPP PKB Effendy Choirie Jumat malam mengatakan, saat ini terjadi penjungkirbalikan struktur dalam PKB. Dalam MLB versi Muhaimin, Dewan Syuro diposisikan lebih rendah dari Dewan Tanfidz, padahal Dewan Syuro ialah pimpinan tertinggi PKB.

Mengenai klaim PKB kubu Muhaimin atas adanya Dewan Pimpinan Cabang (DPC) yang hadir dalam MLB di Parung, Bogor, dan hadir pula di MLB Ancol, Jakarta, ia meragukan keabsahan kepengurusan mereka.

Menurut Effendy, kepengurusan PKB yang berhak hadir dalam MLB adalah yang memiliki surat keputusan kepengurusan yang ditandatangani Ketua Umum dan Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB serta Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Dewan Tanfidz DPP PKB. Pengurus yang hadir dalam MLB juga harus memiliki surat mandat yang ditentukan melalui rapat pleno. (JOS/MZW)

Tidak ada komentar: