Sabtu, 09 Agustus 2008

Memoir seys Madona's true love is herself


By HILLEL ITALIE, AP National Writer Thu Jul 10, 2:57 PM ET
NEW YORK - A memoir by Madonna's brother says the singer really does love her husband, director Guy Ritchie, but, apparently, not as much as she loves her career and herself.
"I hope that it is Kabbalah's lesson that she is not the center of the universe," Christopher Ciccone writes in "Life With My Sister Madonna," scheduled to come out next Tuesday but purchased in advance by The Associated Press.
The 342-page book, published by Simon Spotlight Entertainment, arrives at a time when Madonna has been linked to the breakup of the marriage between New York Yankees star Alex Rodriguez and his wife, Cynthia Rodriguez, who filed for divorce Monday.
Madonna issued a statement Sunday saying that she has "nothing to do with the state of his marriage or what spiritual path he may choose to study," apparently referring to reports that the singer had introduced the ballplayer to Kabbalah, a form of Jewish mysticism.
According to her brother, she and Ritchie love each other, despite rumors that they are splitting up. He believes they are "passionately committed" to staying married, with the help of Kabbalah.
Christopher Ciccone, 47, worked often with his older sister, designing and directing her "Girlie Show" tour in 1993 and serving as artistic director of her 1991 documentary, "Madonna: Truth or Dare." But in his book, he says they are no longer close.
Madonna's representative, Liz Rosenberg, told The Associated Press on Wednesday that the singer had not read the memoir but found it "very upsetting" that Ciccone "has decided to sell a book based on his sister."
"I would have to assume she has come to terms with the fact that they do not have a close and loving relationship," Rosenberg said. "And with the book coming out, I assume that will remove the chances of that ever happening."
Ciccone's memoir includes everything from gossip about Madonna's sex life (she lost her virginity to a "guy named Russell") to anecdotes about such ex-lovers as Sean Penn (Madonna called him a "paranoid control freak") and Warren Beatty, who allegedly cornered Ciccone at a party and quizzed him intensely on what it was like to be gay.
"There is no subject that doesn't fascinate Warren Beatty," Rosenberg said.
The book offers snapshots of Bruce Willis allegedly hitting on other women while still married to Demi Moore, of Ciccone dancing with Moore at a drag queen club, of Madonna allegedly kissing Gwyneth Paltrow on the mouth during a New Year's Eve dance at which Ciccone said that he and Ritchie got into a shoving match.
Ciccone describes Ritchie as a man's man undisturbed by homophobic humor, whose emergence in Madonna's life marks "the death knell" of the Ciccones' brother-sister bond. Ciccone portrays Madonna as a show business survivor — bossy and self-absorbed, sometimes compassionate, mindful of "how little faith many people once had in her."
"Life With My Sister Madonna" was co-authored by celebrity biographer Wendy Leigh, who has written books on Liza Minnelli, Grace Kelly and Arnold Schwarzenegger. Simon Spotlight, an imprint of Simon & Schuster, has announced a first printing of 350,000.
Earlier this year, stores were asked to order the book "blind," without knowing the author or subject. Last month, the publisher released the subject matter — and the name of the author. In 2006, William Morrow offered a mysterious tell-all that turned out to be by Princess Diana's former butler, Paul Burrell, who had already written about her. Retailers were angered and the book sold poorly.

Kamis, 07 Agustus 2008

PENGEMBANGAN AGRIBISNIS

Oleh Aminuddin Siregar

Agribisnis nampaknya tidak cuma sekedar isapan jempol, apabila ditemukan modus baru pengembangan agribisnis ini, dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan. Akan tetapi problem yang seringkali muncul kepermukaan, justru bukan masalah pengembangan, melainkan seberapa efektif manajemen agribisnis ini telah dilakukan. Sehingga persoalan yang menyangkut daya dukung ekonomi daerah yang berbasis kerakyatan menjadi prioritas..

Itu sebabnya, mengapa perlu dicari modus baru pengembangan agribisnis ini. Di mana agribisnis benar-benar dapat menjadi satu kekuatan bagi daerah dalam menjalankan roda pemerintahan dan mengurus rumah tangganya sendiri. Barulah kemudian makna otonomi daerah, yang berbasis kerakyatan dapat digiring ke arah terciptanya demokratisasi ekonomi. Meskipun demokrasi dianggap tidak selalu bisa memberantas kemiskinan.

Pusat krisis yang dibentuk pemerintah tempo hari itu, nampaknya bertujuan untuk membantu dan mendukung pelaku bisnis dan perdagangan dalam meningkatkan usaha mereka. Bukan saja di tingkat nasional dan regional melainkan juga pada tingkat global. Sebab menurut Menteri Perindustrian dan Perdagangan, yang ketika itu dijabat oleh Rini MS. Soewandi, usaha pengembangan itu difokuskan pada tiga bidang industri, yakni industri tekstil, produk tekstil, dan industri alas kaki, serta industri elektronik.

Dengan dibentuknya pusat krisis industri dan perdagangan ini, diharapkan dapat menyerap tenaga kerja. Sekurangnya dapat mengurangi angka pengangguran yang cenderung meningkat dari hari-kehari. Harapan ini tidak saja untuk memperkuat kembali perekonomian regional tetapi juga dapat mendongkrak laju perekonomian daerah secara lokal, dengan berbasiskan ekonomi kerakyatan.
Sejalan dengan itu Manajemen Pengembangan Agribisnis Berwawasan Lingkungan sangat diperlukan oleh pemerintah Kabupaten/Kota. Sebab pengembangan agribisnis juga akan dapat dijadikan sebagai kekuatan daya saing disektor perdagangan. Untuk mewujudkan hal Ini, tentu saja diperlukan kesepakatan bersama, konsensus, dan terlebih lagi sangat diperlukan ialah komitmen terhadap pengembangan agribisnis sebagaimana diharapkan.

Persoalannya, apakah pencarian modus baru pengembangan agribisnis ini bisa disepakati, apabila penegakan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik dan benar justru dianggap sebagai hambatan? Padahal semua warga masyarakat mesti mengetahui apa yang menjadi kebijakan pemerintah dan secara transparan aspirasi mereka yang disuarakan oleh wakil mereka sepenuhnya didasarkan pada kesesuaian dengan kebutuhan mereka.

Penulis Staf Pengajar pada Pusdiklat Depdagri Regional Bukittinggi. Penggagas Forum Diskusi Komunitas Klub Haus Buku

Senin, 04 Agustus 2008

Menyambut Kenduri Demokrasi 2009

Oleh Aminuddin Siregar

Kini demokrasi diyakini sebagai cara terbaik dalam melakukan berbagai persambungan sosial-politik. Baik dalam konteks persambungan pemerintah dengan masyarakat, maupun dalam konteks Negara-bangsa. Persmbungan-persambungan kultural, politik, dan persambungan-persambungan sosial kemasyarakatan lainnya.

Silaturrahmi politik, suka tidak suka, mau tidak mau dilihat sebagai kegiatan dari bentuk kepentingan semata dari apa yang menjadi hasil dari sebuah pesta demokrasi. Ketika pemerintah mulai mempertaruhkan segala potensinya untuk membangun kesejahteraan rakyat. Partai politik muncul berduyun-duyun.

Kenduri demokrasi 2009, memang harus disambut semeriah mungkin bukan saja karena pesta seperti itu harus terjadi, melainkan karena kenduri itu merupakan momentum mengatur kembali bagaimana strategi mengurus rakyat yang baik dan benar Termasuk mengatur kembali fungsi-fungsi pemerintahan mulai dari pemerintah desa hingga pemerintah pusat. Dalam kaitan ini mesti muncul kepedulian terhadap nasib rakyat, yang pasti membutuhkan komitmen dan integritas. Bukan saja oleh pemerintah melainkan juga oleh institusi politik yang ada.

Keduri demokrasi selalu mendapat perhatian banyak orang. Tidak saja oleh kalangan politisi, birokrasi, kaum profesional, tokoh masyarakat dan organisasi politik, serta kelompok kepentingan lainnya. Tetapi juga oleh hampir seluruh lapisan masyarakat politik. Perhatian itu wajar, terutama menjelang kenduri demokrasi yang tinggal beberapa bulan lagi.

Karena itu, harus berani jujur untuk menyelamatkan kenduri demokrasi terhadap munculnya distorsi terhadap jalannya proses politik. Terutama yang menyangkut pengadaan dan pendistribusian kelengkapan kenduri. Khususnya menyangkut proses penghitungan kertas suara. Itu sebabnya, kenduri demokrasi ini dilihat sebagai momen penting membangun kembali semua elemen masyarakat politik untuk berani jujur dan peduli terhadap sesama komunitas politik meski beda satu sama lain.

Penulis Staf Pengajar Pusdiklat Depdagri Regional Bukittinggi. Penggagas forum diskusi Komunitas Klub Haus Buku.

Million-selling opening for vampire series finale

Monday August 4, 9:12 PM
Harry Potter is still king, but the final book of Stephenie Meyer's "Twilight" series did manage a million-selling debut.

"Breaking Dawn," the fourth of Meyer's sensational teen vampire series, sold 1.3 million copies in the first 24 hours after its midnight, Aug. 2 release. Publisher Little, Brown Books for Young Readers announced Monday that it has gone back for 500,000 more copies, making the total print run 3.7 million.

The numbers for "Breaking Dawn" are comparable to the openings of a pair of famous memoirs: former President Clinton's "My Life" and Sen. Hillary Rodham Clinton's "Living History." But they don't approach the unveiling of "Harry Potter and the Deathly Hallows." The seventh and final volume of J.K. Rowling's fantasy series sold 8.3 million copies in its first 24 hours in the United States alone

Sumber : Yahoo! Asia News